Pemuda Muhammadiyah Lakukan Amal Karya Nyata

Oleh: Abdul Wahid Nara

Sebagai salah satu organisasi otonom tertua di Lingkungan Muhammadiyah yang berdiri sejak 2 Mei 1932 sebelum Indonesia Merdeka, Pemuda Muhammadiyah telah melewati berbagai tantangan dan rintangan yang diharap sebagai generasi penerus, pelopor pelangsung dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah.
Di Kabupaten Pinrang Pemuda Muhammadiyah juga cukup dinamis, meskipun dinamika organisasi mengalami pasang surut, namun para pengawal salah satu OKP ini terus memacu diri, untuk itu momentum Musyda yang berlansung 8 Desember ini diharapkan mampu melakukan amal kerja nyata.
Dengan tetap menjadikan gerakan dakwah amar ma’ruf nahi  mungkar, gerakan keilmuan, gerakan sosial kemasyarakatan dan gerakan kewirausahaan sebagai tumpuan kegiatan dengan memahami  setiap persoalan yang timbul dan kebutuhan lingkungan.
Tema yang diusung Memassifkan kepemimpinan menuju Pinrang Mandiri penulis menilai sangat relevan sebagai spirit pemuda muhammadiyah yaitu semangat untuk membangun generasi yang  tangguh untuk masa mendatang.
Ini sangat relevan dengan visinya yaitu Mempersiapkan kader dan generasi muda  Indonesia untuk siap menghadapi tantangan masa depan yang lebih beragam, penuh dinamika dan  berbagai kepentingan datam rangka mencapai maksud dan tujuan Pemuda Muhammadiyah.
Diharapkan pengurus pemuda muhammadiyah kedepan mesti memegang prinsip dasar organisasi sebagai organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah yang merupakan gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan pemuda, beraqidah Islam, dan bersumber pada al-Quran dan Sunnah Rasul. Organisasi ini didirikan dengan maksud dan tujuan untuk menghimpun, membina, dan menggerakkan potensi Pemuda Islam serta meningkatkan perannya sebagai  kader untuk mencapai tujuan Muhammadiyah.
Untuk mencapai itu, pemuda mesti terus meningkatkan imtaq dengan menjadikan mesjid sebagai basis perjuangan dengan berbagai kegiatan amalan didalamnya termasuk diskusi pengkaderan dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya.
Kedua sebagai pemuda tentu pengembangan Iptek tak boleh ketinggalan, apalagi era 4.0 ini pemuda menjadikan teknologi sebagai alat pengembangan pengetahuan dalam berda’wah dan bermasyarakat.
Ketiga, saling menggembirakan dan menjaga ukhuwah Islamiah.
Kalau ketiga ini mampu dilakukan maka kader pemuda Muhammadiyah akan tampil tangguh dan melakukan amal kerja nyata dimanapun beraktivitas, bertugas, ataupun memimpin lembaga lain dan tentunya terus terpatri cahaya perjuangan Muhammadiyah.

*Penulis mantan Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Pinrang dan mantan Ketua KNPI Pinrang