PDP Warga Sidrap Meninggal, RSUD A Makkasau Tangani Sesuai Protokol Covid-19

PAREPARE, suaraya.news — Seorang pria berusia 23 tahun, warga Kabupaten Sidrap, berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 meninggal dunia di RSUD Andi Makkasau Kota Parepare, Kamis, 16 April 2020.

Pasien meninggal sekitar pukul 07.33 Wita, atau sehari dalam perawatan sejak masuk Rabu pagi, 15 April 2020.

RSUD Andi Makkasau melakukan proses pemulasaran jenazah layaknya pasien positif dengan protokol penanganan jenazah Covid-19 yang telah ditetapkan.

Wali Kota Parepare yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Parepare, Dr HM Taufan Pawe meminta agar masyarakat Parepare tidak panik dan resah atas meninggalnya pasien berstatus PDP itu.

Karena belum dipastikan pasien positif, namun perlakuan yang diberikan sesuai Protap penanganan Corona.

“Saya mengimbau kepada warga saya agar jangan panik dengan informasi yang beredar. Pasien yang meninggal merupakan warga Sidrap, yang baru masuk di RSUD Andi Makkasau, kemarin pagi. Walaupun masih berstatus PDP yang belum dipastikan apakah positif, namun kami lakukan pemulasaran dan pemakaman layaknya pasien positif Corona,” ungkap Taufan.

Direktur RSUD Andi Makkasau, dr Hj Renny Anggraeny Sari, secara terpisah, mengatakan, pasien masuk dengan keluhan mengalami gejala sesak, demam tetapi tidak batuk, mengalami kelumpuhan separuh badan serta riwayat menderita cacar air.

“Pasien yang meninggal ini memiliki cacar air, namun karena infeksi jadi miningitis. Kami mendiagnosa pasien dengan penyakit pneumonia bilateral + hemoragik stroke ec aneurisma aorta. Pasien sesak dan demam, tetapi tidak batuk. Karena pasien ini asal Sidrap jadi kami kategorikan PDP, dan meninggal dunia jam 07.33 pagi tadi. Kami rawat satu hari, karena kemarin pagi baru masuk,” terang dr Renny.

Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Parepare yang mengantar jenazah ke Sidrap. Di Sidrap, dijemput Tim Gugus Tugas setempat untuk dikuburkan. Penguburan sesuai protap tidak lebih 4 jam.

“Alhamdulillah proses penguburan sudah selesai dengan aman terkendali. Dengan bantuan dan koordinasi, polisi, TNI, tim gugus,” kata dr Renny. (*)