LUWU UTARA, suaraya.news — Tim pembawa bantuan kemanusiaan donasi pemerintah dan masyarakat Kota Parepare tiba di Masamba, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sabtu malam, 18 Juli 2020, sekitar pukul 22.30 Wita.
Itu setelah menempuh perjalanan darat sekitar 12,5 jam pasca meninggalkan Parepare pukul 10.00 Wita.
Rombongan yang terdiri dari 18 kendaraan mobil dan truk ini memasuki Masamba, ibarat kota mati. Aktivitas masih lumpuh.
Badan jalan masih ditutupi lumpur bahkan ada sebagian masih digenangi air. “Masuk di Masamba ibarat kota mati, lumpuh total. Jalan yang sudah dibersihkan masih ditutupi lumpur, meski sudah bisa dilalui kendaraan,” ungkap Abd Salam Sulaiman, salah satu anggota tim pembawa bantuan kemanusiaan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Parepare.
Bahkan di wilayah terdampak bencana banjir bandang sebagian rumah warga masih terlihat gelap imbas penerangan listrik yang belum menyala. “Mungkin belum tersambung aliran listriknya,” ujar Salam.
DLH Parepare dalam rombongan pembawa bantuan kemanusiaan ini menurunkan 5 unit dump truk dan 1 unit mobil dinas Toyota Innova milik Kepala DLH bernomor polisi DP 201 A. Khusus Tim DLH dipimpin Kepala Bidang Kebersihan Ardiansyah Arifuddin.
Sementara rombongan besar Parepare yang dikomandoi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parepare, Muh Rusli diterima Kepala BPBD Luwu Utara, H Muslim Muchtar di Kantor BPBD Lutra.
Bantuan pemerintah dan masyarakat Parepare yang berjumlah 5.182 paket kardus, karung, dan botol dibongkar di Kantor BPBD Lutra.
Di Kantor BPBD Lutra, terpampang data daftar orang hilang yang mencapai 40-an. Dan data korban meninggal yang mencapai 36 orang. Sebagian besar dari Masamba dan Baebunta. (*)