Pemkot Parepare Hadirkan Pasar Murah Bantu Masyarakat dan Stabilkan Harga Jelang Natal dan Tahun Baru

PAREPARE, suaraya.news — Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Perdagangan kembali menghadirkan Operasi Pasar Murah Sembako. Operasi Pasar Murah dimaksudkan untuk membantu mengurangi beban masyarakat di tengah himpitan ekonomi dampak pandemi sekaligus menstabilkan harga jelang natal dan tahun baru.

Operasi Pasar Murah resmi dilepas Wakil Wali Kota Parepare H Pangerang Rahim mewakili Wali Kota Parepare Dr HM Taufan Pawe di halaman Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Senin, 14 Desember 2020.

Pangerang Rahim mengapresiasi Pasar Murah ini sebagai langkah Pemkot Parepare untuk stabilisasi harga jelang natal dan tahun baru. “Pastinya bertujuan mengurangi beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan Sembako,” ungkap Pangerang.

Dalam Pasar Murah ini Pemkot Parepare bekerja sama dengan sejumlah ritel untuk memberikan harga Sembako yang benar-benar murah untuk masyarakat. Pasar Murah diperuntukkan bagi masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah. Kali ini menyasar sedikitnya 1.200 kepala keluarga (KK) di 4 kecamatan di Parepare.

“Saya berharap Pasar Murah dapat menekan harga Sembako yang biasanya melonjak pada perayaan hari-hari besar, seperti natal dan tahun baru,” harap Pangerang.

Saat meluncurkan Pasar Murah, Pangerang mengingatkan agar pelaksanaan kegiatan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

“Tidak boleh ada kerumunan. Warga diminta jaga jarak pada saat antre. Harus lakukan langkah antisipasi antusias warga yang datang dengan mengatur antrean supaya tidak berdesak-desakan. Masyarakat yang datang juga harus menggunakan masker,” ingat Pangerang.

Plt Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Parepare, Hasan Ginca mengemukakan, Tim Pasar Murah akan turun ke 22 kelurahan ditarget selama 4 hari, 14-18 Desember 2020.

Secara teknis, Hasan Ginca juga merinci jumlah subsidi harga setiap produk Sembako dalam paket Operasi Pasar Murah.

“Dalam satu kupon terdiri dari 5 kg beras, nilai subsidinya Rp25 ribu. Selanjutnya 2 liter gula pasir dengan subsidi harga Rp12 ribu, 2 kg terigu subsidi Rp7 ribu, 2 liter minyak goreng dengan nilai subsidi Rp8 ribu, 2 botol sirup dengan harga subsidi Rp6 ribu, 2 kaleng susu dengan subsidi Rp7 ribu. Total nilai subsidi untuk 1 kupon adalah Rp65 ribu,” terang Hasan.

Sementara kupon yang disiapkan ada 1.200 lembar dengan harga dipatok setelah dikurangi subsidi senilai Rp97.400 per paket Sembako.

“Harga sebelum subsidi itu Rp162.400. Kemudian dikurangi subsidi Rp65 ribu, sehingga menjadi hanya Rp97.400 yang harus dibayar masyarakat,” tandas Hasan. (*)