Jalan Lingkar Belum Dimaksimalkan, MTI Parepare Minta Truk Dialihkan ke Jl Mattirotasi, Jangan Parkir di Badan Jalan

PAREPARE, suaraya.news — Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Kota Parepare angkat bicara terkait  arus lalu lintas truk yang melintas di Parepare, dan permasalahan lalu lintas lainnya.

Koordinator MTI Parepare, Dr Muh Nashir meminta agar ada solusi terkait truk yang melintas masuk di Parepare, agar tidak menciptakan kesemrawutan.

Salah satu solusi yang ditawarkan Nashir adalah mengalihkan truk melintas lewat di Jalan Mattirotasi, tidak boleh melintas di Jalan Bau Massepe atau area perkotaan yang padat.

“Itupun saat melintas di Jalan Mattirotasi, truk tidak boleh parkir di badan jalan. Karena akan menghambat kendaraan lain yang melintas. Dinas Perhubungan sebaiknya mengarahkan truk parkir di lokasi yang lebih lapang, seperti halaman rumah warga,” pinta Nashir yang juga akademisi Universitas Muhammadiyah Parepare.

Nashir mengemukakan, solusi sementara ini menyikapi belum dimaksimalkannya Jalan M Yusuf atau jalan melingkar di luar perkotaan yang dimulai dari Terminal Induk Lumpue hingga menembus wilayah Kelurahan Lapadde, Jalan Jend Ahmad Yani.

“Memang pernah kita sepakati, truk tidak lagi melintas dalam kota, melainkan melalui jalan melingkar luar kota itu. Tapi kendalanya kondisi jalan melingkar belum representatif, salah satunya karena ada tanjakan yang agak menyulitkan truk. Itu butuh rekayasa jalan. Seperti jalan dilebarkan. Dan beberapa pembenahan lainnya agar jalan melingkar layak untuk dilalui truk,” papar Ketua Dewan Pendidikan Kota (DPK) Parepare ini.

Karena itu, Nashir menekankan, truk untuk sementara melintas di Jalan Mattirotasi, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Parepare harus tegas menempatkan petugas untuk mengarahkan truk yang melintas.

Termasuk yang ditekankan Nashir, bongkar muat truk dalam kota harus diatur waktunya. Itu agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya saat beraktivitas bongkar muat barang dalam kota.

“Dishub harus mengeluarkan kebijakan pengaturan waktu bongkar muat truk dalam kota. Misalnya jangan pada pagi hari, karena lagi padat-padatnya aktivitas arus lalu lintas. Pokoknya kami serahkan pada Dishub bagaimana mengatur waktu bongkar muat ini supaya tidak mengganggu pengguna jalan lainnya,” tegas Nashir yang berlatar belakang doktor teknik ini.

Hal lain yang disorot Nashir, adalah kendaraan yang parkir di sepanjang Jalan Mattirotasi, mulai dari arah selatan ke utara. Itu karena akan mempersempit lintasan kendaraan yang melintas. Nashir menyarankan, agar semua kendaraan parkir di Jalan Mattirotasi itu diarahkan masuk parkir di Taman Mattirotasi.

“Memang tidak dapat kita pungkiri, banyak orang yang ingin duduk santai menikmati laut di space public Jalan Mattirotasi, namun karena kendaraannya parkir di pinggir jalan sehingga menghambat pengguna jalan lainnya yang ingin melintas. Makanya kami harap Dishub, dapat mengarahkan semua kendaraan parkir di Jalan Mattirotasi, masuk ke dalam Taman Mattirotasi,” harap Nashir.

Nashir mengaku, mendukung penuh program Pemkot Parepare melalui Dishub untuk menertibkan dan menata dengan baik arus lalu lintas. Karena dengan penataan lalu lintas yang baik akan ikut mendukung terwujudnya Kota Industri Tanpa Cerobong Asap yang menjadi visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare. (*)