WAJO, suaraya.news — Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengingatkan agar seluruh pihak selalu siap dalam menghadapi cuara ekstrem yang terjadi belakangan ini. Bencana alam bisa saja datang sewaktu-waktu.
Amran Mahmud menyampaikan hal itu saat upacara latihan gabungan Palang Merah Remaja (PMR)-Palang Merah Indonesia (PMI) se-Kabupaten Wajo di Rumah Adat Attakae, Kamis, 23 Desember 2021.
Beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan (Sulsel), dalam beberapa waktu terakhir mengalami hujan deras yang disertai angin kencang. Banjir dan tanah longsor pun terjadi di beberapa titik.
Amran Mahmud pun berharap agar PMR-PMI untuk bisa mempersiapkan relawan sejak dini. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan para relawan.
“Semoga dengan pelatihan ini keterampilan para relawan, terutama para kader muda bisa semakin terampil. Karena PMI menjadi garda terdepan bila terjadi bencana,” kata Amran Mahmud yang juga Ketua PMI Wajo.
Amran Mahmud menekankan kepada para relawan, terlebih para peserta pelatihan, agar selain kuantitas, segi kualitas juga harus dinaikkan. Dengan latihan terpadu, peserta bisa saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan dalam penanggulangan bencana.
Menjadi relawan, kata Amran Mahmud, merupakan panggilan hati. Terlebih relawan bencana. “Relawan itu tugas yang mulia. Saya percaya yang hadir di sini punya hati yang tulus membantu orang lain. Tidak mudah untuk mencari orang yang ingin membantu orang lain,” tuturnya.
Amran Mahmud berpesan agar anggota PMR dan PMI untuk selalu peka terhadap masalah sosial karena menjadi garda terdepan saat terjadi bencana.
“Selalu jaga semangat dalam memberi pelayanan kepada masyarakat. Semoga apa yang kita lakukan senantiasa diridai Allah subhanahu wa ta’ala,” pesannya.
Upacara latihan gabungan PMR-PMI se-Kabupaten Wajo ini dalam rangka Hari Relawan. Turut hadir Ketua Komisi II DPRD Wajo sekaligus Ketua Harian PMI Wajo, Sudirman Meru, Anggota DPRD Wajo, Elfrianto, Camat Tempe, Supardi, dan Kapolsek Tempe, AKP Abd Rahman. (*)