Biasanya kalau tidak malas, setelah bangun tidur, saya jalan-jalan keliling kompleks. Dan saat jalan-jalan, saya penasaran dengan bus-bus berwarna merah yang berseliweran di berbagai ruas jalan di Kota makassar.
Karena penasaran, saya mencari informasi di internet. Ternyata itu adalah Teman Bus. Dari informasi di situs resmi Teman Bus (temanbus.com), ini adalah program Kementerian Perhubungan untuk mengembangkan angkutan umum di wilayah perkotaan.
Teman Bus telah beroperasi di 11 kota besar di Indonesia, salah satunya Kota Makassar. Di Kota Makassar Teman bus ini disebut Trans Maminnasata, yang menghubungkan Makassar, Maros, Sungguminnasa (Gowa) dan Takalar.
Saya sempat ngobrol-ngobrol dengan salah satu pengemudi bus tersebut dan menanyakan bagaimana caranya untuk menggunakan transportasi ini. Dia menyuruh saya untuk mengunduh Aplikasi Teman Bus terlebih dahulu. Akhirnya, pada hari Sabtu (11/6) saya berkesempatan untuk mencobanya. Saya memilih tujuan Pelabuhan Galesong di Kabupaten Takalar.
Ada 2 cara untuk bisa naik bus ini, yang pertama adalah memindai barcode kita yang ada di aplikasi. Dan yang kedua menggunakan uang elektronik (e-money) atau kartu tol. Saat saya mencobanya, penumpang masih belum dikenakan tarif alias gratis.
Kesan pertama saya ketika naik bus ini adalah adem, kebersihan juga cukup baik. Disamping itu, fitur keselamatannya juga lengkap. Terdapat 2 alat pemadam kebakaran dan 2 kamera CCTV di bagian depan dan belakang, sabuk pengaman di tiap tempat duduk. Terdapat juga beberapa alat pemecah kaca di beberapa titik dan palka darurat di bagian atap bus yang bisa digunakan saat kondisi darurat. Tak hanya itu, bus ini juga menyediakan Kotak P3K. Dan untuk menjaga kebersihan, bus ini juga dilengkapi dengan 2 bak sampah di bagian depan dan belakang.
Jika kita ingin naik/turun bus, tidak bisa di sembarang tempat, harus di titik yang telah ditentukan. Biasanya titik pemberhentiannya berada di fasilitas umum, seperti sekolah, puskesmas, tempat ibadah, kompleks perumahan, maupun tempat-tempat terkenal. Namun, titik pemberhentiannya sebagian besar belum ada petunjuk fisiknya. Kita bisa mencari titik pemberhentian melalui aplikasi.
Setelah sekira 1 jam perjalanan, bus tiba di Pelabuhan Galesong di Kabupaten Takalar. Di sana, saya tidak kemana-mana karena saat itu cuaca sangat panas. Saya hanya turun minum dan ngobrol-ngobrol dengan masyarakat di sana. Ada seseorang yang kepingin naik bus ini tapi belum tahu caranya. Dan sayapun menjelaskan secara singkat kepadanya.Tak berselang lama, saya balik lagi ke Makassar.
Menurut saya ada 3 keuntungan naik bus ini, jika dibandingkan dengan menggunakan kendaraan sendiri baik motor maupun mobil. Yang pertama adalah lebih ekonomis, karena masih gratis. Yang kedua kita menjadi lebih sehat, karena harus berjalan kaki menuju halte. Dan yang ketiga adalah membantu mengurangi kemacetan.
Dari segi waktu, perjalanan menggunakan bus ini memakan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, jangkauan bus ini masih sangat terbatas.
Keseruan naik bus ini, bisa ditonton di sini