suaraya.news — Jelang Musyawarah Nasional (Munas), suhu politik di internal Golkar kembali memanas. Hal itu terjadi setelah kubu penantang, Bambang Soesatyo (Bamsoet) memastikan tetap akan maju mencalonkan diri sebagai calon ketua umum (caketum) Golkar meski sudah duduk di kursi Ketua MPR.
Hal ini kembali ditegaskan oleh salah satu pendukung Bamsoet, Wakil Koordinator Bidang Kepartaian DPP Golkar, Darul Siska. Ia telah beberapa kali mengonfirmasi kepastian maju itu kepada Bamsoet.
“Pak Bamsoet dipastikan maju sebagai calon ketua umum dalam Munas Partai Golkar yang akan datang. Saya sudah beberapa kali mengonfirmasi hal tersebut kepada beliau,” ujar Darul, Minggu (3/11).
Menurut Darul, Bamsoet tetap akan maju dalam Munas karena terus mendapat dukungan dari sejumlah DPD I dan DPD II Golkar, maupun beberapa ormas sayap partai.
“Beliau mendapat dorongan yang kuat dari pemegang hak suara Munas Golkar, yaitu ketua DPD Partai Golkar provinsi, kabupaten dan kota, dan ormas partai,” ucap Darul.
Menurut dia, jabatan Ketua MPR yang diberikan Golkar kepada Bamsoet bukan menjadi penghalang untuk tidak maju dalam Munas Golkar. Dia mengatakan, kursi Ketua MPR juga didapat karena ada persetujuan dari seluruh fraksi yang ada di DPR.
“Bamsoet terpilih sebagai Ketua MPR karena diusulkan oleh Partai Golkar, mendapat dukungan dari 9 fraksi dan kelompok anggota DPD pada waktu sidang MPR beberapa waktu yang lalu,” ucapnya.
Darul mengungkap, Bamsoet memang pernah menyatakan tidak akan maju di Munas, setelah diberi jabatan Ketua MPR. Bamsoet juga mengamini akan meredam gejolak Golkar saat pemilihan pimpinan dewan itu.
“Memang beliau (Bamsoet) pernah menyatakan mendukung ketua umum (di Munas Golkar mendatang) dan cooling down untuk ikut menciptakan suasana menghadapi agenda politik nasional yaitu pelantikan DPR, DPD, presiden dan wakil presiden,” ucap Darul.
Namun, kini Bamsoet berubah pikiran mengingat dukungan terhadapnya masih besar untuk maju dalam Munas.
“Jika sekarang beliau menyatakan maju jangan diartikan bahwa beliau tidak konsisten atau tidak punya integritas. Beliau maju justru mengalahkan ego pribadi karena diminta oleh jajaran partai untuk mengemban tugas yang lebih besar yaitu membesarkan dan memenangkan Partai Golkar pada pilkada dan pemilu yang akan datang,” jelasnya.
Darul menambahkan, beberapa pengurus DPD I dan II Partai Golkar yang mendukung Bamsoet itu karena alasan ingin Airlangga fokus mengemban tugas sebagai Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Indonesia Maju.
“Beberapa pimpinan partai di daerah yang menemui tim Bamsoet menyatakan ingin agar Ketum Golkar Airlangga fokus dengan tugas menteri dan sukses mengemban amanat sebagai Menko Perekonomian membantu presiden karena sukses atau gagal beliau berimbas pada citra partai di mata masyarakat,” paparnya.
Di sisi lain, menurut Darul, jika memang ada kesepakatan antara Bamsoet dengan Airlangga, maka komitmen kesepakatan itu bisa gagal karena demi kepentingan partai yang lebih besar.
“Seandainya ada kesepakatan antara Bamsoet dan Ketua Umum Golkar, maka hal tersebut bisa batal demi kepentingan yang lebih besar, apalagi keputusan yang menyangkut masa depan Golkar tidak berada di tangan beliau berdua,” tutupnya. (*)