PAREPARE, suaraya.news — UPTD Puskesmas Lompoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, menjawab keluhan masyarakat yang menilai pelayanan di Puskesmas itu lamban atau tidak maksimal.
Kepala Puskesmas Lompoe, drg Diana mengatakan, pelayanan tidak lamban, hanya terjadi misskomunikasi dan misskoordinasi dalam pelayanan warga.
drg Diana mengungkapkan, Selasa pagi, 17 Maret 2020, saat warga bersama cucunya datang untuk divaksin, bersamaan juga petugas imunisasi di Puskesmas Lompoe, mendapat tugas untuk memvaksinasi calon jemaah haji (CJH) di Dinas Kesehatan Parepare.
Jumlah CJH Parepare yang divaksin 122 orang ditambah satu CJH asal Kupang dan satu pendamping CJH dari Kemenag.
“Pagi sekali petugas imunisasi kami ke dinas (Dinkes). Sementara petugas di Puskesmas Lompoe belum mengetahui Pak H Latif (petugas imunisasi) sedang berada di dinas untuk memvaksinasi CJH. Jadinya warga tadi disuruh naik ke lantai dua untuk bertemu Pak H Latif. Ternyata Pak Haji tidak ada karena sementara di dinas, makanya mengeluh menunggu lama,” ungkap Diana.
Soal kenapa tidak ditangani petugas lain, menurut Diana, imunisasi itu tidak boleh sembarang perawat. Harus perawat yang punya kompetensi dan terlatih. “Pak H Latif ini yang punya kompetensi imunisasi,” ujar Diana.
Karena itu, Diana selaku Kepala Puskesmas memohon maaf kepada masyarakat jika pelayanan belum maksimal dan tetap berusaha untuk meningkatkan pelayanan berdasarkan SOP (standar operasional prosedur).
“Atas keluhan masyarakat ini, kami meminta maaf, dan berusaha meningkatkan pelayanan sesuai SOP,” harap Diana.
Dihubungi terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Parepare, Dr Hj Halwatiah mengatakan, tidak bungkam soal keluhan masyarakat itu, hanya menunggu penjelasan dari Kepala Puskesmas Lompoe terkait masalah sebenarnya.
“Saya mengerti setelah mendapat penjelasan dari Ibu Kepala Puskesmas Lompoe. Jadi ini hanya misskomunikasi saja. Dan benar memang petugas imunisasi Puskesmas Lompoe saat itu sementara melakukan vaksinasi CJH di Dinas Kesehatan,” terang Halwatiah. (*)