164 Orang Sembuh dan 2.273 Positif Covid-19 di Indonesia

JAKARTA, suaraya.news – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kembali mencatat ada penambahan pasien yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 16 orang sehingga total sembuh menjadi 164. Kemudian untuk kasus positif ada tambahan sebanyak 181 sehingga total menjadi 2.273 dan untuk meninggal dunia ada penambahan sebanyak 7 orang hingga total menjadi 198.

Sebelumnya pada Sabtu, 4 April 2020, tercatat kasus positif sebanyak 2.092 kasus, dengan pasien sembuh sebanyak 150 orang, dan meninggal dunia 191 orang.

“Pada hari ini sudah bertambah lagi kasus konfirmasi positif baru sebanyak 181 kasus sehingga total kasus positif sebanyak 2.273,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Minggu, 5 April 2020.

Data Gugus Tugas merincikan lima kasus positif di Aceh, Bali 35 kasus, Bangka Belitung dua kasus, Bengkulu dua kasus, DI Yogyakarta 34 kasus.

Sejauh ini, catatan pemerintah menunjukkan DKI Jakarta masih jadi provinsi dengan jumlah pasien positif COVID-19 terbanyak, yaitu 1.124 jiwa per 5 April.

Setelah DKI Jakarta, ada Jawa Barat dengan 252 pasien positif, Jawa Timur dengan 188 pasien, Banten dengan 177 pasien, dan Jawa Tengah dengan 120 pasien.

Kemudian dua kasus di Jambi, Kalimantan Barat 10 kasus, Kalimantan Timur 30 kasus, Kalimantan Tengah 11 kasus, Kalimantan Selatan 16 kasus, Kalimantan Utara delapan kasus.

Di Kepulauan Riau sembilan kasus, NTB tujuh kasus, Sumatera Selatan 16 kasus, Sumatera Barat delapan kasus, Sulawesi Utara tiga kasus, Sumatera Utara 25 kasus, Sulawesi Tenggara enam kasus, Sulawesi Selatan 83 kasus.

Selanjutnya Sulawesi Tengah empat kasus, Lampung 11 kasus, Riau 11 kasus, Maluku Utara dan Maluku masing-masing satu kasus, Papua Barat dua kasus, Papua 26 kasus da Sulawesi Barat dua kasus.

Dalam hal ini, Pemerintah telah memeriksa kurang lebih 9.712 warga untuk mendeteksi dan melacak penyebaran virus SARS-CoV-2 atau corona penyebab COVID-19 di tengah masyarakat.

“Hingga saat ini kami sudah memeriksa 9.712 warga oleh tenaga kesehatan. Kita sadari keberadaan kasus positif di tengah warga menjadi sumber penyebaran karena itu segera temukan dan cari,” tandas Yuri. (*)