PAREPARE, suaraya.news — Pemerintah Kota Parepare meminta kepada Gubernur Sulsel, untuk mempertimbangkan wacana isolasi warga dari luar Sulsel yang turun di Pelabuhan Nusantara Parepare.
Itu karena sesuai data penumpang turun di Pelabuhan Nusantara dalam sepekan mencapai 1.000 orang lebih. Pertimbangannya di mana warga sebanyak itu bisa ditampung dalam bentuk isolasi selama 14 hari.
Selain itu, ribuan orang yang turun di Pelabuhan Nusantara didominasi oleh warga luar Parepare. Hanya sebagian kecil warga asli Parepare.
Hal ini diungkap Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe di sela pemantauan terkait pencegahan Covid-19 di Pasar Semi Modern Lakessi Parepare, Selasa, 7 April 2020.
Taufan Pawe mengemukakan, hasil kesepakatan bersama Forkopimda Parepare melaporkan kondisi itu kepada Gubernur beserta Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sulsel, untuk mempertimbangkan wacana isolasi itu.
“Karena itu, ada beberapa rekomendasi kesepakatan kami Forkopimda, kami akan laporkan ke tingkat provinsi sekaligus diikuti opsi. Kami harap Bapak Gubernur, Pangdam, Kapolda, Kajati, dan Tim Gugus Tugas Provinsi bisa memahami kondisi di Parepare. Tapi kami juga berikan rekomendasi solusi seperti apa,” ungkap Taufan.
Sejauh ini, kata Taufan, langkah antisipasi pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19) di pelabuhan sudah intensif dilakukan oleh Pemkot melalui Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Tim Gugus Tugas Covid-19.
Salah satunya dengan melakukan proteksi terhadap penumpang kapal yang turun di pelabuhan.
Seperti saat KM Kirana yang berasal dari Balikpapan bersandar dengan memuat kurang lebih 165 penumpang, mereka dijemput langsung oleh Pemerintah Daerah asal penumpang. Namun terlebih dahulu para penumpang mendapatkan sterilisasi dari tim kesehatan pelabuhan.
“Semoga segala langkah antisipasi yang telah kita lakukan, dapat memutus penyebaran Covid-19 di Kota Parepare,” harap Taufan. (*)