PAREPARE, suaraya.news — Progres Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Parepare hingga triwulan kedua 2020, secara umum tidak jauh berbeda dengan periode sama tahun sebelumnya.
Hanya saja dampak pandemi Covid-19 begitu terasa khususnya di sektor usaha perhotelan, rumah makan, dan restoran. Hingga kontribusi dari hotel dan restoran menurun cukup signifikan.
Hal ini diungkap Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Parepare, H Jamaluddin Achmad, Jumat, 19 Juni 2020.
“Untuk progres PAD secara keseluruhan tidak terlalu jauh dari tahun sebelumnya. Itu karena ada penerimaan RSUD (Andi Makkasau) Rp11 miliar yang masuk tahun ini, tahun sebelumnya belum masuk,” ungkap Jamaluddin.
Selain itu, kata Jamaluddin, ada juga penerimaan lain-lain senilai Rp8 miliar yang sudah masuk, sebelumnya belum masuk.
Tapi untuk item per item secara umum turun. Itu seperti pajak hotel, hiburan, dan restoran ada kekurangan Rp1,5 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya. “Itu baru hotel, hiburan, dan restoran, belum lain-lain yang juga turun,” kata Jamaluddin.
Secara umum, terjadi peningkatan signifikan PAD Parepare dalam 6 tahun terakhir atau selama periode Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe.
Pada 2014, ketika Taufan Pawe baru menjabat PAD Parepare hanya berada di angka Rp86 miliar. Lalu pada 2015, PAD Parepare naik signifikan yakni mencapai Rp122 miliar.
Tahun 2016, PAD Parepare kembali melejit Rp138 miliar, 2017 menjadi Rp145 miliar, dan 2018 tembus Rp150 miliar. Sedangkan pada 2019, PAD Parepare menjadi Rp151 miliar. (*)