PAREPARE, suaraya.news — Beragam hal yang mengemuka saat haul satu tahun wafatnya BJ Habibie yang diperingati Pemkot bersama masyarakat Kota Parepare di Auditorium BJ Habibie, Komplek Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Senin, 14 September 2020.
Di antaranya peranan pemuda dalam pembangunan di kota berikonik Habibie ini. Sekda Kota Parepare H Iwan Asaad mengatakan, Parepare selalu mengenang sosok Habibie, tapi kali ini konsepnya berbeda. Kali ini mengangkat tema Habibie dari masa ke masa. Sekarang bagaimana peranan pemuda ikut berkreasi membangun Kota Habibie ini.
“Parepare welcome soal kepemudaan. Kenapa dipercayakan Kepala DKOP (Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata) kepada Kadis termuda di Parepare (Amarun Agung Hamka), karena ingin beliau menjadi jembatan bagi pemuda yang ingin bersinergi dengan pemerintah. Kadis yang muda paham apa maunya pemuda,” ungkap Iwan Asaad.
Karena itu, Iwan menantang pemuda Parepare bangun konsep yang cerdas bersama DKOP tapi jangan cari konsep baru. Tarik benang merah konsep yang dilahirkan pemuda adalah sejalan dengan visi misi Pemkot Parepare yakni mewujudkan kota industri tanpa cerobong asap. Dengan tiga pilar utama yakni pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.
Tantangan sama diungkap Wakil Wali Kota Parepare H Pangerang Rahim. “Buktikan diri, kamu bisa, kamu punya kemampuan, bisa berbuat dengan manfaatkan sekitarnya, dan menjadi produktif. Dan saya selalu tekankan, jangan minta-minta jabatan,” ingat Pangerang Rahim.
Sekretaris Dewan Pengurus The Habibie Center Andi Makmur Makka juga mengungkapkan, Parepare dulu terkenal dengan seniman mudanya. Lahir sebuah organisasi seni yang di dalamnya bergabung anak-anak muda yang suka main band. Organisasi itu bernama Orsenim atau Organisasi Seniman Muda Indonesia Parepare. Orsenim ini digawangi oleh anak-anak muda Parepare saat itu yang kini sudah menjadi orang sukses, tokoh nasional di antaranya Prof Salim Said, HM Alwi Hamu, HA Syafiuddin Makka, dan Andi Makmur Makka. (*)