PAREPARE, suaraya.news — Pemerintah Kota Parepare terbuka untuk bersinergi dengan PT Pelabuhan Indonesia IV Makassar, untuk menggeliatkan ekonomi kawasan. Salah satunya yang dijajaki adalah menghidupkan Pasar Induk Beras (PIB) dan sektor kepelabuhanan di Parepare.
Wali Kota Parepare Dr HM Taufan Pawe menyambut baik kehadiran jajaran Direktorat Operasi dan Komersial PT Pelindo IV di Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Jumat, 11 September 2020, yang agendanya membahas soal PIB dan pelabuhan.
“Mari sinergikan. Tolong institusi Pelindo IV bergerak terintegrasi agar PIB betul-betul hidup. Karena outputnya bukan hanya lintas provinsi bahkan lintas negara,” kata Wali Kota Taufan Pawe menyambut tawaran sinergitas PT Pelindo IV.
Taufan Pawe menginginkan bersama Pelindo IV dan stakeholder kepelabuhanan ada kesinambungan dalam membahas masalah yang muncul mulai dari aspek pemerintahan dan aspek sosiologis.
“Kita kerja sama saling menguntungkan. Rakyat saya akan bahagia dari proses itu. Di Parepare ini kita harus bergerak bersama ciptakan kota yang kita cintai ini bisa dilirik khususnya pada sektor kepelabuhanan. Kalau bisa Pelabuhan Parepare dilirik sama dengan Makassar,” harap Taufan yang mencetuskan ide Teori Telapak Kaki.
Taufan pun membeberkan dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan tidak ada lagi bongkar muat barang dalam kota, berarti tidak ada lagi gudang dalam kota. Semua bongkar muat barang hanya dilakukan di pelabuhan dan kawasan luar kota.
“Pada prinsipnya kami berkomitmen menjaga kemitraan dengan BUMN, Pelindo. Karena Parepare ini kita bergerak di sektor perniagaan,” ungkap Taufan.
Pada kesempatan itu, Taufan membeberkan tren kemajuan Parepare dalam 7 tahun terakhir di era kepemimpinannya. Angka-angka capaian sesuai dengan harapan. Di antaranya tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi terkendali, Gini Ratio, income perkapita.
Dan di periode keduanya mulai 2018, Taufan dengan pendekatan faktual mewujudkan Kota Industri Tanpa Cerobong Asap. Visi misi ini sejalan dengan ide gagasannya yakni Teori Telapak Kaki atau bagaimana mendatangkan banyak telapak kaki (orang) di Parepare.
“Memang Pemkot Parepare sangat harapkan eksistensi kehadiran PT Pelindo. Karena Pemkot hadirkan kerja-kerja untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga Pelindo menjadi supporting system,” terang Taufan.
Secara khusus Taufan membahas soal PIB Parepare yang merupakan pergudangan beras terbesar di Indonesia Timur. Dan secara umum daya tampung pergudangan beras di Parepare sebesar 130 ribu ton. Terbagi PIB atau pergudangan beras Bulog di Lapadde berkapasitas 100 ribu ton dan Gudang Bulog Soreang 30 ribu ton.
“Dan kalau PIB mau dihidupkan, harus ada kerja terintegrasi. BUMN, Pelindo kuat karena bisa berkomunikasi Pemerintah Pusat, mungkin dengan Menko Perekonomian,” tandas Taufan.
Ikut mendampingi Wali Kota saat menerima kunjungan Pelindo IV, Sekda Kota Parepare H Iwan Asaad, Asisten I Hj Amina Amin, Asisten II Suriani, Kepala Bappeda Samsuddin Taha, Kepala Dinas PUPR Laetteng, Kabag Ekonomi Basuki Busrah.
Sementara rombongan Pelindo IV yang hadir adalah Direktur Operasi dan Komersial M Adji, SVP Marketing & Tariff PT Pelindo IV Tubagus Patrick, Deputy Marketing Silas, Deputy Container Saleh, Deputy Services Deputy Other Services, Amirullah, Staf Suharto, GM Pelindo IV Parepare M Ilyas, Manager PBAU Agus. (*)