PAREPARE, suaraya.news — Meski hanya singkat saat berada di Kota Parepare, namun Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti mengaku terkesan.
Salah satunya saat La Nyalla meninjau dari dekat rumah tempat lahir BJ Habibie di Jalan Alwi Abdul Jalil Habibie, Parepare, Jumat, 25 September 2020. Di lokasi itu rencana dibangun Museum BJ Habibie, untuk mengenang Presiden ke-3 RI, putra Parepare itu.
“Baik, viewnya bagus. Semoga pembangunannya lancar,” harap La Nyalla saat meninjau bersama rombongan beberapa anggota DPD RI. Wakil Wali Kota Parepare, H Pangerang Rahim bersama beberapa pejabat Pemkot Parepare mendampingi La Nyalla dalam peninjauan itu.
Kepada Wawali Pangerang Rahim dan jajaran pejabat Pemkot, La Nyalla berpesan bahwa kebutuhan daerah yang tidak bisa diselesaikan di daerah, bisa dibawa ke pusat. DPD RI siap perjuangkan. “Kalau daerah kurang mampu silakan usulkan ke Jakarta (pusat), nanti kami perjuangkan. Apalagi di sini hadir anggota DPD RI Dapil Sulsel Andi Muhammad Ikhsan, serahkan sama beliau nanti kami bantu perjuangkan di pusat,” pinta mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini.
Hal sama diungkap La Nyalla saat bertatap muka dengan Forkopimda dan jajaran Pemkot Parepare di ruang pola Kantor Wali Kota Parepare pada hari yang sama.
La Nyalla hadir di Parepare bersama anggota DPD RI Dapil Sulsel Andi Muhammad Ikhsan, anggota DPD RI Dapil Bangka Belitung, anggota DPD RI Dapil Lampung dan mantan anggota DPD RI Dapil Sulbar Muh Asri Anas yang saat ini menjabat Staf Khusus Ketua DPD RI.
Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe sudah mempresentasikan rencana pembangunan museum ini di hadapan putra BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie dan jajaran pengurus Yayasan The Habibie Center di Jakarta.
“Museum ini, rencananya akan berlokasi di rumah Habibie saat dilahirkan dan akan menjadi museum pertama yang dikelolah oleh Pemerintah Kota di Indonesia. Karena biasanya yang mengelolah museum adalah langsung oleh keluarga tokoh yang bersangkutan,” ungkap Taufan Pawe.
Taufan Pawe mengemukakan, Museum BJ Habibie, tidak sebatas museum saja, tapi hadir dengan tata kelola dan pengawasan serta sumber daya manusia andal yang akan mengelola museum tersebut.
Ilham Habibie merespons bahwa museum era abad 21 itu harus dilengkapi dengan ruang multimedia serta ruang-ruang diskusi agar tempat ini dapat melahirkan pemikiran-pemikiran baru. “Sehingga kita dapat meneladani BJ Habibie secara utuh,” kata Ilham Habibie. (*)