PAREPARE, suaraya.news — Setelah sukses menulis dua buah buku bergenre Islami yang masuk dalam kategori “Best Seller” nasional, kini Ketua Tim Penggerak PKK Kota Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan kembali akan merilis sebuah buku bergenre yang sama sebagai wahana dalam berdakwah.
Erna Rasyid Taufan mengungkapkan, telah menghubungi penerbit Mentari Media untuk menerbitkan buku ketiga yang ukurannya cocok sebagai buku saku sehingga bisa dibawa ke mana saja.
“Alhamdulillah saya sudah menghubungi penerbit untuk menerbitkan buku ketiga saya,” ungkap Erat, akronim Erna Rasyid Taufan, Minggu, 18 Oktober 2020.
Ditanya mengenai judul buku ketiganya, Erna menyebut “Manusia-manusia Maksimalis vs Minimalis”.
Judul buku yang terbilang unik dan menarik perhatian ini berangkat dari pengalaman spritual Erna Rasyid Taufan dalam kehidupan sehari-harinya.
Menurut Istri Taufan Pawe, Wali Kota Parepare ini, dalam kehidupannya sehari-hari, dia banyak berjumpa dengan sejumlah tokoh yang masuk dalam kategori manusia maksimalis dan minimalis.
Lalu seperti apa yang dimaksud manusia maksimalis dari kaca mata Erna Rasyid Taufan?
“Kalau dai, ulama, atau kiai tentu kita sudah paham jika mereka merupakan golongan manusia-manusia maksimalis. Nah, yang ingin saya ulas adalah golongan orang-orang tidak tampak seperti itu. Berpakaian biasa saja, sederhana tidak bersurban atau berjenggot misalnya tetapi sangat religius dan punya ilmu batin. Orang ini lama saya kenal, namun terakhir saya mendalami karakter dan wawasan keagamaan beliau luar biasa dan ada hal-hal gaib yang sering terjadi,” demikian sepenggal gambaran manusia maksimalis yang akan Erna uraikan pada buku ketiganya tersebut.
Dalam buku ini, kata dia, akan diulas pula sejumlah tokoh yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-harinya yang masuk dalam dua kategori itu.
Erna juga mengungkapkan, seyogianya buku ketiga yang akan diterbitkan adalah buku Islami yang ditujukan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), namun buku tersebut hingga kini belum terbit juga.
“Mungkin karena target pasar sehingga penerbit menunda penebitannya. Olehnya itu saya tidak mau diam dan menulis lagi, Alhamdulillah akhirnya tulisan Manusia Maksimalis Versus Minimalis disetujui penerbit,” terang Erna.
Erna menjelaskan buku untuk PAUD yang ditunda penerbitannya itu bertitik tolak dari kekecewaan saat membaca sejumlah buku seri siaga bencana yang dibagikan pada acara Bunda PAUD nasional.
“Dalam buku-buku itu tidak satu pun menyinggung kalimat thoiyyibah atau kalimat zikir. Saat senang saja kita harus ingat Allah, apalagi saat susah, saat kita terkena bencana dan itu tidak dicantumkan dalam buku. Anak-anak hanya diajari berlindung saat ada bencana, mengapa tidak diselipkan kalimat-kalimat Laailaha ilallah, Allahu Akbar misalnya,” imbuh Erna.
Meskipun belum dapat diterbitkan, namun Erna masih terus melakukan proses editing agar buku PAUD karyanya itu dapat terbit menjadi buku keempatnya.
Erna Rasyid Taufan telah mengantarkan dua buah bukunya, Rahasia Alquran dan Usia 40 Tahun dan 99 Doa-doa Anak Sholeh sebagai buku paling laris di pasaran. Kedua buku ini dilaunching di Jakarta. (*)