BOGOR, suaraya.news — Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe mengungkap kisah perjalanan berdirinya Museum BJ Habibie di Parepare. Museum BJ Habibie sedianya dibangun tahun ini di atas lahan tempat lahir BJ Habibie di Parepare.
Perjalanan berliku menuju pembangunan museum ini diulas Taufan Pawe saat menjadi pembicara dalam Web Seminar Nasional peringatan ulang tahun ke-6 Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.
Sebagai kepala daerah yang menginisiasi berdirinya museum yang mengambil nama Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Taufan Pawe diundang secara khusus hadir di tempat pelaksanaan seminar di Hotel Grand Savero, Kota Bogor, Minggu 18 Oktober 2020.
Taufan Pawe dalam pemaparannya mengisahkan bagaimana keinginannya untuk menghadirkan Museum BJ Habibie di Parepare, hingga akhirnya mendapatkan restu dari BJ Habibie.
“Bapak BJ Habibie meminta museum dibangun di rumah di mana dia dilahirkan. Saya kemudian melakukan penelusuran terkait rumah dimaksud, dan ditemukan jika rumah itu ada di samping Pelabuhan Nusantara (Parepare). Namun untuk meyakinkan hal itu saya undang beliau hadir langsung di Parepare dan memastikan jika rumah itulah yang dimaksud,” ungkap Taufan.
Mendapat restu Habibie, Taufan bersama jajaran Pemerintah Kota Parepare, mulai bergerak untuk mewujudkan museum tersebut, namun harus menghadapi berbagai persoalan. Di antaranya lahan dimaksud masih dikuasai BUMN perbankan.
“Tanah itu awalnya telah dikuasai atas nama BUMN salah satu instansi perbankan. Namun setelah kita bertemu dengan Menteri BUMN, dan juga komisaris serta direktur utama perbankan tersebut, di depan Bapak BJ Habibie mereka menyatakan siap untuk melakukan pengalihan aset. Alhamdulillah sekarang aset itu telah berubah nama menjadi aset Pemerintah Kota Parepare,” beber Taufan, Wali Kota bergelar doktor ilmu hukum.
Tidak sampai di situ, kata Taufan, menunjang keseriusan Pemerintah Kota Parepare, BJ Habibie menghadirkan 23 jurnalis dari Eropa di Parepare, sekaligus menjadi komitmen bersama antara Pemkot Parepare dengan BJ Habibie menghadirkan Museum BJ Habibie. Di museum itu nantinya, akan dipamerkan seluruh tanda mata BJ Habibie baik sebagai teknokrat maupun Presiden pada zamannya.
“Selain museum, kita juga telah membangun ikon-ikon dengan mengangkat nama BJ Habibie di Parepare, seperti Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, Balai Ainun Habibie, Auditorium BJ Habibie, RS Regional dr Hasri Ainun Habibie, Institut Teknologi BJ Habibie, dan juga kita wacanakan Masjid Terapung BJ Habibie. Bahkan saat ini di pintu gerbang masuk Kota Parepare kita tulis Selamat Datang di Kota Kelahiran Presiden ke-3 Republik Indonesia,” terang Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini.
Selain itu, kata Taufan, saat ini secara rutin Pemerintah Kota Parepare juga mengadakan Festival Lovely Habibie Ainun yang digelar setiap 12 Mei. “Tanggal itu ditentukan sesuai dengan tanggal pernikahan Bapak BJ Habibie dengan Ibu Hasri Ainun Habibie,” tandas Taufan. (*)