PAREPARE, suaraya.news — Pemerintah Kota Parepare masih belum memberi lampu hijau untuk pembelajaran tatap muka di sekolah. Penyebaran kasus Covid-19 yang masih tinggi dan masih rendahnya cakupan vaksinasi, membuat Pemkot Parepare masih menunda pembelajaran tatap muka.
Hal ini ditegaskan Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe. Taufan Pawe mengaku, meski perkembangan kasus Covid-19 di Parepare sudah mulai menurun, namun tidak ingin gegabah dan membahayakan kesehatan peserta didik. Hal itu juga sebagai upaya untuk mempercepat Parepare sebagai daerah herd immunity (kekebalan populasi).
“Tidak bisa melakukan sekolah tatap muka, karena anak didik kita tidak berada pada 1 RT, RW, Kelurahan saja. Saya tidak mau terlalu memaksakan tatap muka karena konsekuensinya kita tidak tahu, sekarang saja belum landai. Jika seandainya sudah herd jmmunity, capaian pelaksanaan vaksin sudah di atas 65 sampai 70 persen mungkin kita sudah pikirkan itu. Itupun tentunya 25 persen anak didik, sampai bertahap,” ungkap Taufan Pawe.
“Saya tidak akan mengambil kebijakan gegabah dan membahayakan anak didik kita. Semuanya harus dipertimbangan secara komprehensif. Semua pihak harus ikut berpikir dan sama–sama memutuskan,” tegas Taufan.
Wali Kota bergelar doktor ilmu hukum ini menyebutkan, meski grafik perkembangan kasus Covid-19 di Parepare saat ini sudah mulai menurun, namun Pemerintah Kota bersama Tim Satgas Penanganan Covid-19 tetap bekerja secara progresif untuk melakukan testing, tracing, dan treatment. Itu untuk terus menekan penyebaran Covid-19, dan mempercepat Parepare sebagai lokasi herd immunity.
“Capaian pelaksanaan sasaran vaksin saat ini sudah 35.005 orang. Jadi sedikit demi sedikit kalau sudah 65 sampai 70 persen, maka saya berani mengatakan lokasi itu sudah herd immunity. Saya juga menginginkan Parepare cepat jadi daerah atau lokasi yang sudah herd immunity,” tandas Wali Kota berlatar belakang profesional hukum ini. (*)