WAJO, suaraya.news — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo menyambut baik hadirnya teknologi modern. Salah satunya penggunaan pesawat tanpa awak (drone) untuk melakukan penyemprotan, baik penyemprotan pupuk maupun pestisida.
Ini juga sejalan dengan langkah Kementerian Pertanian (Kementan) yang tengah membangun pertanian modern atau smart farming dengan dukungan teknologi dan internet of things (IoT).
Hal itu diungkapkan Bupati Wajo, Amran Mahmud, saat menyaksikan demonstrasi penyemprotan padi sawah menggunakan drone di Dusun Manyili, Desa Pallimae, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis, 19 Agustus 2021.
“Alat ini bisa untuk memudahkan pembangunan pertanian di masa akan datang. Utamanya bagaimana mengelola pertanian untuk lebih modern,” sebut Amran Mahmud.
Apalagi, lanjut Amran Mahmud, pertanian ke depan menuju digitalisasi farming atau pertanian digital. Pertanian yang bisa dikendalikan dengan teknologi, baik lewat gawai maupun aplikasi lainnya.
“Makanya dengan alat bantu ini tentu bisa lebih mengefisienkan waktu, dan sedikit demi sedikit kita berbenah untuk mewujudkan program digitalisasi atau teknologi seperti sekarang ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Amran Mahmud yang didampingi Kepala Cabang BNI Sengkang, Kepala Dinas Pertanian, dan Camat Sabbangparu, berharap pihak ketiga seperti BNI siap membantu melalui kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga rendah.
Dengan begitu, alat ini bisa dimanfaatkan petani-petani milenial yang mau menjadikan pertanian lebih berkualitas, cepat, dan efisien. “Semoga alat ini bisa dikembangkan di daerah kita sehingga kita bisa bersama-sama memajukan pertanian kita di Wajo,” harap Amran Mahmud.
Pada kesempatan itu, Amran Mahmud juga menyampaikan terima kasih atas terlaksananya Sekolah Lapang (SL) yang akan mendidik 3.405 orang mulai 2018-2021 untuk dibekali pengetahuan teknologi pertanian.
Sementara Camat Sabbangparu, Andi Wana, menyampaikan drone sprayer adalah alat yang digunakan untuk melakukan aplikasi pestisida. Ada tiga kegunaan, selain untuk penyemprotan pupuk cair, juga bisa gunakan untuk penumpukan serta alat tabur benih langsung (tabela) dan tabur kiri kanan (takika).
“Drone ini bisa dioperasikan 10 menit untuk satu baterai. Kapasitas tangkinya 15 liter air, dengan jangkauan 50 are. Jadi untuk penyemprotan pupuk dan pestisida di lahan seluas 1 hektare hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit,” terangnya. (*)