Telusuri Riwayat Kontak Pasien Positif Corona, 20 Orang di RS Fatima Diinstruksikan Isolasi Diri

PAREPARE, suaraya.news — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Parepare menelusuri riwayat (tracking) kontak pasien positif terinfeksi Corona M (inisial/61 tahun).

Salah satunya di Rumah Sakit Fatima, Parepare, tempat M dirawat sebelum dirujuk ke RSUD Andi Makkasau, Parepare.

Hasil tracking, ditemukan ada 20 orang yang sempat kontak, yakni 17 perawat, dua dokter, dan satu sopir ambulans di RS Fatima.

“Kami sudah koordinasi dengan Direktur RS Fatima, dan menginstruksikan semua yang pernah kontak atau merawat langsung pasien bersangkutan segera diperiksa dan mengisolasi diri,” tegas Juru Bicara yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Parepare, Dr Hj Halwatiah, Selasa malam, 24 Maret 2020.

Halwatiah mengemukakan, langkah ini sesuai standar operasional prosedur (SOP) penanganan virus Corona.

Selain di RS Fatima, Tim Gugus Tugas Parepare juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pinrang, untuk penelusuran riwayat kontak M.

Karena M adalah warga Pinrang yang baru pulang dari Umrah, bersama 69 anggota rombongan Umrah lainnya. Ke 69 orang ini harus diperiksa sesuai SOP, dan ditelusuri riwayat kontaknya apakah dengan warga Parepare atau daerah lainnya.

Halwatiah yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Parepare mengungkapkan, selain 20 orang di RS Fatima, juga intens dipantau orang yang punya riwayat dari daerah terjangkit virus Corona, termasuk warga Parepare dari ijtimah jamaah tabligh di Kabupaten Gowa.

Direktur RSUD Andi Makkasau, dr Hj Renny Anggraeny Sari mengatakan, hingga saat ini, sudah 44 Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang datang memeriksakan kesehatan di RSUD Andi Makkasau.

“ODP ini ada 44 orang periksakan diri di RSUD Andi Makkasau, 34 yang isolasi mandiri di rumahnya dengan pemantauan petugas Dinas Kesehatan setiap hari, 10 rawat inap di RSUD. Dari 10 rawat inap ini, enam dipulangkan karena kondisi membaik, dan empat masih dirawat,” terang dr Renny.

dr Renny berharap, ODP ini benar-benar mengisolasi diri di rumahnya dengan menutup kontak bersama orang lain.

Petugas Dinkes akan rutin memantau tiap hari, memeriksa kesehatan, dan mengikuti perkembangan kondisi ODP. (*)