PAREPARE, suaraya.news — Sitti, 65 tahun, janda dua anak tidak mampu menahan haru saat menerima bantuan paket Sembako dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Parepare, Jumat, 22 Mei 2020.
Sembako ini adalah bantuan pertama yang didapatkan Sitti yang tinggal di Jalan Panorama Timur, Kelurahan Ujung Bulu, Kecamatan Ujung, Parepare.
Meski tergolong keluarga tidak mampu secara ekonomi, namun Sitti mengaku tidak pernah tersentuh bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah.
“Saya tidak pernah mendapat bantuan pak, baru kali ini saya dapat,” ungkap Sitti saat menerima paket Sembako di Posko Induk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Barugae, Rumah Jabatan Wali Kota Parepare.
Pertama kalinya mendapat bantuan, Sitti hanya bisa berkata lirih. “Alhamdulillah, terima kasih Pak Wali Kota atas bantuan Sembako-nya,” ujar Sitti, terharu.
Sitti hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Dia hanya tamat SD. Suaminya telah meninggal dunia. Sehari-harinya untuk makan dan bertahan hidup, dia hanya membantu tetangganya sekadar cuci piring dan cuci pakaian dengan upah ala kadarnya.
“Kadang dikasi Rp30 ribu pak, kadang juga dikasi makanan. Tidak menentu. Yang penting ada buat makan dan bertahan hidup,” kata Sitti.
Dua anaknya, yakni Yusriadi (44) dan Yusuf (39) juga tidak punya pekerjaan tetap. Hanya bekerja serabutan dengan penghasilan tidak jelas. Keduanya hanya tamatan SD, dan belum menikah karena kesulitan ekonomi.
Koordinator Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Parepare, Haryanto langsung merespons setelah mendapat laporan tentang Sitti.
“Saya langsung koordinasikan dengan teman-teman di Tim Gugus Tugas untuk diakomodir. Datanya kemudian kami koordinasikan dengan pihak kelurahan setempat untuk diusulkan masuk dalam DTKS,” kata Haryanto yang juga Asisten III Administrasi Umum Pemkot Parepare. (*)
