PAREPARE, suaraya.news — Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Parepare akan menyambut ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI asal Tawau Malaysia, dengan protokol kesehatan yang ketat.
Rencananya, sekitar 225 TKI dari Malaysia transit di Nunukan akan tiba di Pelabuhan Nusantara Parepare pada Jumat, 3 Juli 2020.
Para TKI dari 20 daerah di Sulsel, termasuk 2 orang warga Parepare ini akan menumpangi KM Thalia dari Nunukan menuju Parepare.
Penyambutan dan penanganan para TKI ini dirapatkan oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Parepare di Posko Induk Terpadu, Barugae, Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Rabu, 1 Juli 2020.
Sekda sekaligus Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Parepare, H Iwan Asaad yang memimpin rapat, mengingatkan agar protokol kesehatan dalam penjemputan TKI harus dipastikan berjalan dengan baik.
“Pak Wali Kota beberapa kali sudah mengingatkan bahwa protokol kesehatan yang dilakukan sebelumnya dalam menjemput TKI sudah tepat, nah ini yang kembali harus dipastikan berjalan dengan baik,” ingat Iwan Asaad.
Pada penjemputan di Pelabuhan Parepare sebelumnya, para TKI dipastikan sudah melalui rapid test di Nunukan, dan pemeriksaan kesehatan standar di atas kapal sebelum turun di pelabuhan.
Turun di pelabuhan, para TKI disterilisasi dengan penyemprotan disinfektan, kemudian dijemput oleh Pemda masing-masing, dan khusus warga Parepare harus melalui masa isolasi mandiri selama 14 hari.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Parepare, HM Iskandar Nusu mengatakan, Parepare siap menyambut para TKI dengan protokol kesehatan ketat, dan rapat ini untuk pemantapan dan evaluasi penjemputan TKI.
“Rapat untuk mempermantap persiapan penjemputan, dan langsung dilanjutkan peninjauan ke pelabuhan,” kata Iskandar Nusu.
Gubernur Sulsel sudah menyampaikan kepada Wali Kota Parepare dan 19 kepala daerah yang menjadi tujuan para TKI untuk mengambil langkah-langkah dalam penjemputan.
Di antaranya Pemerintah Daerah yang merupakan tempat tujuan/asal penumpang WNI/TKI agar memfasilitasi mulai dari penjemputan di Pelabuhan Nusantara Parepare sampai dengan pelaksanaan isolasi selama 14 hari di daerah masing-masing.
Namun khusus bagi semua penumpang WNI yang terindikasi terkena dampak COVID-19 akan ditangani langsung di Kota Parepare. (*)