PAREPARE, suaraya.news — Wakil Wali Kota Parepare H Pangerang Rahim mengajak masyarakat untuk mempopulerkan homestay di Parepare. Homestay akan mendongkrak kunjungan pariwisata di Parepare. Dan semakin memperkuat Kota Industri Tanpa Cerobong Asap, yang salah satu pilarnya adalah pariwisata.
Hal ini diungkap Wawali Pangerang Rahim saat membuka Pelatihan Manajemen Homestay yang diadakan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Parepare di Hotel Satria Wisata, Kamis, 15 Oktober 2020.
Pelatihan diikuti oleh 40 orang peserta berlangsung selama 3 hari di Hotel Satria Wisata, mulai 15 hingga 17 Oktober 2020.
Pelatihan ini merupakan kegiatan pelayanan kepariwisataan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun anggaran 2020.
Pangerang Rahim mengapresiasi kegiatan pelatihan ini, karena melihat besarnya potensi pariwisata di Parepare. Homestay, kata dia, diusul menjadi amenitas utama yang dikembangkan di destinasi prioritas lainnya yaitu dibutuhkan partisipasi dari setiap elemen baik masyarakat, komunitas, swasta dan organisasi masyarakat khususnya para budayawan dan tenaga arsitek.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas pelaksanaan pelatihan manajemen homestay ini. Tentunya Kita berharap agar dapat ditingkatkan dan dilaksanakan secara bekesinambungan, sehingga mampu menarik pariwisata di tengah pandemi. Namun terhindar dari keramaian karena tetap menjamin kemanan dan kenyamanan,” harap Pangerang.
Pada kesempatan ini, Pangerang menyampaikan bahwa Pelatihan Manajemen Homestay ini punya arti yang sangat penting. Itu karena merupakan bagian untuk melakukan perbaikan dan penataan kepariwisataan daerah yang merupakan salah satu pilar penopang visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare.
“Dan tentu kita berharap semoga pelatihan ini dapat berjalan dengan sebaik-baiknya dan produktif serta sehat. Sehingga penyelenggaraan pelatihan ini sesuai dengan tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan daya tarik pariwisata,” tandas Pangerang.
Homestay ini adalah salah satu bentuk penginapan yang populer. Para pengunjung atau tamu menginap di kediaman penduduk setempat di kota tempat mereka bepergian. Lama tinggal dapat bervariasi dari satu malam hingga lebih dari setahun. (*)