Semarak Hari Santri Nasional Tunjukkan Identitas Parepare Kota Santri dan Ulama

PAREPARE, suaraya.news — Ribuan santri dari sejumlah pondok pesantren dan sekolah madrasah se-Kota Parepare mengikuti Apel Kebangsaan dan Kirab Santri memperingati Hari Santri Nasional di Parepare.

Wali Kota Parepare Dr HM Taufan Pawe yang menjadi inspektur Apel Kebangsaan menyampaikan bahwa, peringatan Hari Santri Nasional ini mengandung pesan untuk meneruskan jejak perjuangan para santri, ulama dan kiai dalam membela umat, bangsa dan negara.

“Santri memegang peran yang sangat penting dalam proses pembangunan bangsa, terutama dalam melahirkan tokoh-tokoh yang berjuang untuk mengisi kemerdekaan Indonesia. Banyak tokoh-tokoh yang lahir dari kalangan santri tidak hanya tokoh lokal, tapi juga tokoh nasional,” ungkap Wali Kota Taufan Pawe dalam sambutannya pada peringatan Hari Santri Nasional yang dipusatkan di Alun-alun Kota, Lapangan Andi Makkasau, Parepare.

Wali kota dua periode ini menekankan, keberadaan pondok pesantren telah banyak mewarnai dan memberi kontribusi penting dalam menjalankan sejarah bangsa Indonesia.

Termasuk berdirinya berbagai pondok pesantren di Parepare, secara historis tidak dapat dipisahkan dari tekad kuat dari Pemerintah Kota Parepare yang menghendaki adanya suatu lembaga pendidikan keagamaan yang dapat menjadi daya dorong bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Kota Parepare adalah Kota Santri dan Kota Ulama, hal ini tentunya harus mewarnai dalam setiap kehidupan masyarakat. Kota Parepare harus berkembang menjadi kota metropolis, namun pembangunan yang dilakukan tidak terlepas dari nilai-nilai kegamaan,” ingat Taufan.

Pembangunan keagamaan, kata dia, harus menjadi prioritas ke depan dan program keagamaan ini akan terus berjalan dalam upaya membentuk masyarakat Parepare sebagai masyarakat yang religius.

Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H Abd Gaffar mengatakan, bahwa ini adalah sebuah kesyukuran dengan terbitnya undang-undang kepesantrenan yang disetarakan dengan lembaga pendidikan yang lain.

“Ini menunjukkan bahwa kita bisa eksis ke depannya jauh lebih baik dari yang sekarang,” ujarnya.

“Kami sangat berharap kesatuan dan persatuan NKRI yang kita jaga, tolong betul-betul dimaksimalkan dalam mengawal NKRI ke depannya. Karena ini memang adalah tonggak sejarah awalnya berdirinya negara ini. Berkat perjuangan para santri-santri melalui ulama-ulama dan para kiai-kiai pendahulu kita,” lanjut Abd Gaffar. (*)