MAKASSAR, suaraya.news — Tepat 31 Oktober 2019, genap setahun pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe-H Pangerang Rahim.
Setahun pemerintahan pasangan bertagline Taufan-Pangerang ini diperingati secara sederhana lewat zikir dan doa bersama di kediaman pribadi Wali Kota Taufan Pawe, Jalan Mapala, Makassar.
Namun di balik kesederhanaan itu, setahun pemerintahan Taufan-Pangerang dalam mewujudkan Parepare sebagai Kota Industri Tanpa Cerobong Asap yang Berwawasan Hak Dasar dan Pelayanan Dasar Menuju Kota Maju, Mandiri, dan Berkarakter semakin nyata.
Ada 23 penghargaan dalam setahun ini mengiringi kesuksesan pembangunan tiga pilar utama yakni kesehatan, pendidikan, dan pariwisata.
Wali Kota Taufan Pawe pada refleksi satu tahun pemerintahannya mengatakan, dalam upaya mewujudkan visinya, maka dirumuskan misi, di antaranya mengembangkan infrastruktur daerah dalam mendukung industri jasa di bidang pelayanan kesehatan, pendidikan dan kepariwisataan.
Mengoptimalkan pemenuhan hak dasar dan peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat menuju pelayanan prima dan profesional serta berkeadilan.
Meningkatkan kemandirian dan daya saing daerah melalui pengembangan perekonomian serta kemampuan daerah dalam menghadirkan sumber-sumber ekonomi baru berdasarkan potensi yang dimiliki.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terbarukan dan berkarakter. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan pendekatan informasi dan teknologi menuju Kota Cerdas (Smart City) guna menghadirkan reformasi birokrasi yang transparan dan akuntabel.
Mengembangkan iklim keumatan sebagai bentuk perkuatan kearifan lokal sebagai bentuk nyata proses penyelenggaran pemerintah dan pembangunan diharapkan masyarakat dalam arti luas turut hadir didalamnya.
Di sektor pendidikan, Taufan menyinggung soal pembangunan Institut Teknologi BJ Habibie (ITH) yang menunjukkan perkembangan signifikan.
“Berdasarkan Surat Edaran Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 63/M/SE/VII/2018 tentang Prioritas dan Strategi Pendanaan Sarana dan Prasarana, Institut Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie masuk dalam kategori Zona Merah atau prioritas kesatu mendapatkan pendanaan sarana dan prasarana berupa pembagunan gedung utama penyelenggaraan Perguruan Tinggi yang rencananya akan dilakukan tahun 2020,” ungkap Taufan.
Pemerintah Kota Parepare dalam rangka mendukung penyelenggaraan ITH, kata Taufan, akan menghibahkan aset ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2019 berupa lahan seluas 36,28 ha, gedung perkuliahan dan meubelair.
Sementara di sektor kesehatan, salah satu inovasi yang dilakukan tahun ini adalah layanan Lancar HD (Hemodialisa).
Program ini memberikan kemudahan bagi pasien yang akan melakukan cuci darah di RSUD Andi Makkasau. Pasien tidak lagi dibebani dengan permasalahan biaya transpotasi untuk datang ke rumah sakit.
“Dengan adanya layanan Hemodialisa ini merupakan upaya mewujudkan Kota Parepare sebagai Kota Industri Tanpa Cerobong Asap di mana salah satu pilarnya adalah sektor kesehatan. Kita berharap sektor kesehatan melalui layanan rumah sakit dapat terus berkembang sehingga menjadi rumah sakit regional yang terbaik,” harap Taufan.
Pada tahun ini, dilanjutkan pembangunan RS dr Hasri Ainun Habibie menyusul bantuan dari Pemprov Sulsel senilai Rp75 miliar.
“RS Regional di Parepare ini dijamin yang terbaik dari enam rumah sakit regional dibangun Pemprov Sulsel,” beber Taufan.
Taufan menambahkan, pembangunan RS dr Hasri Ainun Habibie sesuai dengan harapan menjadikannya sebagai rumah sakit rujukan regional yang dilengkapi dengan tenaga ahli dan fasilitas memadai.
Di sektor pariwisata, pada tahun ini, Festival Salo Karajae berhasil masuk dalam Calender of Event (COE) National pada 2020.
Parepare bisa mewujudkan target Presiden RI, Joko Widodo, yakni mendatangkan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta orang, dan menjadikan Parepare sebagai Kota Wisata BJ Habibie.
“Kota Parepare akan terus dilirik sebagai satu destinasi penyelenggaraan kegiatan-kegiatan berskala regional maupun nasional. Hal ini tidak lepas dari penataan kota yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan serta pembangunan infrastruktur kepariwisataan akan terus kita genjot dalam upaya menghadirkan banyak telapak kaki di Kota Parepare,” tandas wali kota dua periode ini. (*)