PAREPARE, suaraya.news — Tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Parepare, Sabtu, 26 September 2020. Justru angka kesembuhan meningkat. Per hari ini, ada 9 pasien positif yang dinyatakan sembuh.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Parepare, Dr Hj Halwatia mengatakan, rapid test dan swab test massal yang dilakukan belum lama ini cukup efektif.
Itu karena dengan pelacakan penyebaran Covid-19 yang masif, memudahkan langkah-langkah tindak lanjut untuk menangani dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Parepare ini pun yakin penyebaran Covid-19 di Parepare akan landai jika semua masyarakat patuh dan disiplin protokol kesehatan.
“Tidak ada tambahan (kasus) hari ini. Justru ada 9 pasien positif yang sembuh. Mereka yang sembuh ini 8 orang isolasi mandiri dan 1 orang yang dirawat di RSUD Andi Makkasau,” ungkap Halwatia, Sabtu malam, 26 September 2020.
Halwatia juga mengemukakan, angka Reproduksi Efektif (Rt) di Parepare pun saat ini berada di bawah 1. Yakni di angka 0,81.
Jika angka Rt lebih rendah dari 1, penyakit itu lama-kelamaan akan menghilang karena tidak banyak orang baru yang tertular. Namun sebaliknya jika angka Rt lebih tinggi dari 1, maka jumlah kasus meningkat secara signifikan. “Karena itu yang paling penting saat ini harus disiplin protokol kesehatan jika ingin Covid-19 berakhir. Patuhi Perwali yang sudah ada,” ingat Halwatia.
Per hari ini secara akumulasi terkonfirmasi 234 kasus positif Covid-19 di Parepare atau masih sama sehari sebelumnya. Pasien yang sembuh 189 orang. Tersisa 40 kasus aktif. Dua orang dari kasus aktif masih dirawat di RS Makassar, 5 orang dirawat di RSUD Andi Makkasau, 4 dirawat di RS Sumantri, dan 29 isolasi mandiri. Lima orang meninggal dunia.
Wali Kota Parepare Dr HM Taufan Pawe yang mencanangkan rapid test masif ini menegaskan, tujuannya adalah untuk mencari variabel atau mencari faktor utama penyebab tingginya penyebaran kasus Covid-19 di Parepare. Itu agar Parepare yang berada di zona merah bisa kembali ke zona hijau. “Dengan sistem penanganan masif seperti ini kita bisa cepat memotong mata rantai penyebaran virus Corona,” tandas Taufan Pawe. (*)