PAREPARE, suaraya.news — Sosialisasi yang dilakukan Dewan Pendidikan Kota (DPK) Parepare yang menghadirkan para stakeholder pendidikan di Hotel Grand Kartika Parepare, berlangsung alot.
Banyak hal yang mencuat dan menjadi masukan bagi DPK. Di antaranya yang diungkap Kepala UPTD SMPN 1 Parepare, Makmur SPd MPd.
Dia mengungkap adanya aktivitas siswa bolos sekolah yang menjadikan pintu masuk RS dr Sumantri, Jalan Karaeng Burane, sebagai tempat berkumpul.
“Pintu masuk RS Sumantri itu tempat kumpulnya anak bolos, karena ada oknum yang fasilitasi. Mereka melakukan hal yang mencederai pendidikan di sana. Tolong Dewan Pendidikan, Dinas Pendidikan, Satpol PP beri perhatian serius supaya bisa ditangani,” pinta Makmur.
Hal lain yang diungkap Makmur adalah pentingnya perlindungan guru dalam proses pendidikan di sekolah.
Selain itu, Makmur mengungkap, jika penerimaan CPNS guru saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah.
“Misalnya kami membutuhkan guru Penjas, malah yang datang guru PPKN. Padahal guru PPKN sudah berlebih. Ini yang harus menjadi perhatian dalam penerimaan CPNS guru,” pinta Makmur.
Makmur juga mengungkap status kepala sekolah saat ini bukan lagi guru yang mendapat tugas tambahan, tapi sebagai kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).
Sebagai kepala UPTD, kepala sekolah (Kepsek) tidak lagi wajib mengajar tapi berfungsi manajerial dan harus berjiwa kewirausahaan atau entrepreneur.
“Jadi dengan kepala UPTD ini mengharuskan kepala sekolah berjiwa entrepreneur. Inilah yang kami ingatkan, jangan sampai ada kepala sekolah ditemukan di luar sekolah sedang mengurus usaha, ya memang begitu. Kepala sekolah harus pintar memanej dan berjiwa wirausaha,” imbuh Makmur.
Narasumber dari DPK, Dr Irwan menekankan, DPK siap menerima masukan dan kritikan. Dan akan ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan DPK.
“Berbagai permasalahan yang diungkap, kami siap tindak lanjuti sesuai kewenangan Dewan Pendidikan. Kami akan koordinasikan dengan instansi teknis terkait,” kata Irwan. (*)