KI Pusat Gelar ‘Panggung Kebhinekaan’ Merajut Kebangsaan Melalui Keterbukaan Informasi

JAKARTA, suaraya.news — Komisi Informasi (KI ) Pusat menggelar kegiatan kolosal bertajuk “Merajut Kebangsaan Melalui Keterbukaan Informasi” di pintu Silang Monas Barat Daya depan patung kencana Monas Jl. Medan Merdeka Barat Jakarta, Minggu, 3 November 2019.

Rangkaian kegiatan diawali dengan orasi Ketua KI Pusat Gede Narayana dilanjutkan, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti dan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Widodo Muktyo selaku mitra pada pagelaran Panggung Kebhinekaan ini setelah laporan Panitia Pelaksana Plt Sekretaris KI Pusat Bambang Sigit Nugroho yang dihadiri seluruh Komisioner KI Pusat.

Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi Sosialisasi dan Edukasi KI Pusat Wafa Patria Umma selaku coordinator kegiatan, mengatakan pagelaran ini melibatkan seluruh stake holders (pemangku kepentingan), mulai dari jajaran Badan Publik (BP) Negara maupun BP selain Negara, seperti NGO (Non Government Organization/Lembaga Swadaya Masyarakat) dan kalangan insan media massa. Dari BP Negara, dihadiri Komisi Informasi dari seluruh Indonesia mulai dari KI Provinsi termasuk KI Kabupaten dan Kota, serta hadir pula tujuh kategori BP Negara mulai dari Kementerian, BUMN, Lembaga Negara Non Struktural, Lembaga Pemerintah dan Non Kementerian, Pemerintah Provinsi, PTN (Perguruan Tinggi Negeri), dan BP Partai Politik.

Wafa menyampaikan bahwa, tujuan digelarnya Panggung Kebhinekaan ini untuk merajut kembali kebersamaan sesama warga masyarakat, karena disadari pasca Pemilu 2019 ada sekat-sekat yang terjadi di masyarakat. “Kegiatan merajut kebangsaan melalui keterbukaan informasi ini, komisi informasi pusat ingin kembali merekatkan sesama warga bangsa dengan cara menghilangkan sekat-sekat yang ada setelah pemilu,” katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, sudah saatnya ‘move on’ pasca pemilu, dan kembali bersama-sama warga masyarakat membangun bangsa yang lebih baik. Menurutnya, sebagai negara hukum, semua harus menghormati konstitusi dan mengakui hasil pemilu.

“Sekarang, mari kita kontrol jalannya pemerintahan agar dalam pembangunan bangsa kedepan jauh lebih baik melalui keterbukaan informasi,” katanya lagi. Ia mengatakan, semakin transparan dan akuntabel penyelenggaraan negara dan pemerintahan melalui pelaksanaan keterbukaan informasi publik maka masyarakat akan berpartisipasi dalam pembangunan karena ada peningkatan kepercayaan (trust) masyarakat kepada pemerintah sebagai modal dasar kemajuan bangsa.

Menurutnya keterbukaan informasi dapat menjadi pemersatu bangsa karena rencana pembangunan lima tahun kedepan dapat sesuai keinginan masyarakat. Selain itu, ia mengatakan melalui kegiatan panggung kebhinekaan ini dapat menguatkan nilai-nilai kebangsaan melalui semangat Keterbukaan Informasi.

“Juga diharapkan mampu menguatkan komitmen pelaksanaan Keterbukaan Informasi berkat dukungan penuh dari pemerintah yang konsisten menyelenggarakan negara yang baik, transparan dan akuntabel,” ungkapnya. Selain itu, adanya keterlibatan dan dukungan BP dalam kegiatan ini mampu meningkatkan implementasi UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di Badan Publik serta meningkatkan partisipasi publik dalam penyelengaraan negara.

Kegiatan Panggung Kebhinekaan yang merupakan rangkaian acara peringatan Hari Pahlawan 10 November 2019, Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019, dan peringatan Hari Hak untuk Tahu (RTKD/Right to Know Day) se-Dunia 2019 27 September 2019 ini didukung oleh sejumlah Badan Publik. Pelaksanaan Panggung Kebhinekaan 2019 KI Pusat didukung BP Kemenkominfo RI (Dirjen IKP), Bank Indonesia, BNI, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Desa Pembanbungunan Daerah Tertinggal dan Transmigari RI. (*)