WAJO, suaraya.news — Curah hujan tinggi yang terjadi dalam dua hari terakhir, menyebabkan sekitar 23 desa dan kelurahan di Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, terendam banjir.
Itu menyebabkan ribuan rumah, fasilitas ibadah, kantor pemerintah, Puskesmas, rumah sakit, ribuan hektare sawah, ratusan hektare tambak dan ratusan hektare kebun tergenang air.
Banjir terparah terjadi di 19 desa dan kelurahan dengan ketinggian air setengah meter hingga dua meter.
Hal ini diungkap Bupati Wajo, Dr H Amran Mahmud usai memantau situasi banjir di Kecamatan Keera dan Kecamatan Pitumpanua, Sabtu, 6 Juni 2020.
Rombongan yang turun memantau banjir bersama dengan Bupati Wajo yaitu Elfrianto Anggota DPRD Wajo dari Fraksi PAN, Mursalim Anggota DPRD Fraksi PKS dan Andi Suleha Anggota DPRD Fraksi Nasdem.
Kemudian Plt Kepala BPBD Wajo Andi Bau Manussa, Plt Kepala Dinas Sosial Syahran, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Muhammad Ashar, Kepala Dinas PUPR dan Pertanahan Andi Pameneri, Camat Pitumpanua Nisrina, Danramil 1406-10 Pitumpanua Mayor Inf Baso Ratulangi dan Kapolsek AKP Jasman Parudik.
Amran Mahmud mengatakan, ada 23 desa dan kelurahan yang terkena dampak banjir, namun yang terparah dengan ketinggian air setengah meter hingga 2 meter terjadi pada 15 desa dan empat kelurahan.
“Saya sudah menugaskan kepada Plt Kepala BPBD, Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wajo dan Camat Pitumpanua untuk terus memantau kondisi banjir dan melakukan pendataan yang terkena dampak banjir,” kata Bupati.
Anggota DPRD Wajo, Elfrianto mengatakan, banjir kali ini adalah terparah dalam 10 tahun terakhir. “Kami bersama dengan Pemda Wajo akan terus memantau dan berusaha untuk membantu masyarakat yang terkena dampak banjir,” katanya.
Dia menekankan, yang perlu mendapat perhatian dan penanganan pasca banjir adalah perbaikan infrastruktur yang rusak parah, air bersih, pertanian, tambak dan perkebunan yang rusak karena terendam banjir.
Adapun data sementara yang dihimpun dari berbagai sumber, disebutkan bahwa sebagian wilayah Kecamatan Pitumpanua yang terdampak bencana banjir yakni Dusun Bau-Bau Desa Jawi-Jawi dengan ketinggian air mencapai 100 cm dan merendam fasilitas berupa 105 unit rumah, 2 unit sekolah , 17 hektare sawah.
Di Lingkungan Mattugengkeng Kelurahan Siwa dengan ketinggian air mencapai 30 cm hingga 60 cm, merendam fasilitas berupa rumah sekitar 30 unit dan 17 hektare sawah.
Desa Jauh Pandang, dengan ketinggian air mencapai 90 cm–100 cm yang merendam 107 unit rumah, 1 unit sekolah, 1 unit Pustu, 15 hektare sawah.
Dusun Padan Lampe Desa Alesilurungnge dengan ketinggian air mencapai 80 cm–100 cm yang merendam 25 unit rumah, 1 unit tempat ibadah serta 250 hektare sawah.
Sementara di Dusun Limpomajang Desa Batu dengan ketinggian air mencapai 40 cm–80 cm yang merendam 55 unit rumah, 1 unit tempat ibadah, 80 hektare sawah. (*)
Reporter: Andi Erwin, Wajo