PAREPARE, suaraya.news — Pemerintah Kota Parepare diwakili Bappeda diundang mengikuti Webinar (Web Seminar) yang diadakan Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN) Komisariat Sulawesi Selatan, Senin, 15 Juni 2020.
Webinar tentang Pemanfaatan Data Pengideraan Jauh untuk Tata Ruang dan Smart City ini menghadirkan narasumber, Zylshal, S.Si., M.Si (Peneliti/KaPokja Pelayanan Pengguna Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare), Zulkarnaen Nasrun, S.T., M.Si (Sekretaris Bappeda Kota Parepare yang mewakili Kepala Bappeda), Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto, IAI (Praktisi Tata Ruang Wilayah, mantan Wali Kota Makassar), Roland Barkey, DEA (Peneliti Tata Ruang Wilayah, Akademisi Universitas Hasanuddin).
Peserta Webinar sekitar 450 orang dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Sumatera, Papua, Kalimantan, NTB, se-Pulau Sulawesi.
Sekretaris Bappeda Parepare, Zulkarnaen yang mengangkat soal Pemanfaatan Data Geospasial dalam Penataan Ruang Kota Parepare, mendorong perlunya sistem terintegrasi berbasis geospasial yang dapat menampung seluruh data perencanaan pembangunan secara sistematis dan mudah diakses dan terupdate khusus lingkup Pemkot Parepare. “Ini untuk mendukung kebijakan 1 peta,” kata Zulkanaen.
Zulkarnaen juga menekankan, diperlukan fasilitasi kepada Pemda untuk mengembangkan data spasial serta peta dasar/peta citra dengan resolusi tinggi dalam mendukung perencanaan wilayah.
“Data spasial diharapkan dapat menjadi alat analisis dalam mendukung pengambilan keputusan dalam konteks spasial,” ujar Zulkarnaen.
Zulkarnaen mengemukakan, RTRW Parepare telah mendapat persetujuan teknis dari Kementerian PUPR yang kemudian akan ditindaklanjuti ke rencana detail.
“Dokumen perencanaan jangka panjang dan jangka pendek kami harapkan berbasis spasial, sehingga butuh dukungan berbagai stakeholder khususnya Tim MAPIN Korwil Sulsel,” harap Zul, sapaannya.
Menurut Zul, data geospasial menjadi peta dasar yang diolah menjadi informasi geospasial yang akan sangat diperlukan pada proses perencanaan tata ruang, proses pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Data spasial, kata dia, menjadi sangat penting terkait dengan akurasi dan presisi data. Kemudian memberikan kemudahan cara pantau lokasi terpantau yang lebih efektif dari sisi waktu.
“Dan, ketersediaan data geospasial, Pemerintah Kota Parepare sangat terbantu dengan keberadaan Stasiun Bumi Penginderaan Jauh (LAPAN) yang berada di wilayah Kota Parepare,” tandas Zul. (*)