Sivitas Akademika UM Parepare Soroti Promosi Doktor Terindikasi Tak Prosedural, Minta PP Muhammadiyah Turun Tangan

PAREPARE, suaraya.news — Sivitas Akademika Universitas Muhammadiyah (UM) Parepare menyoroti prosedur yang janggal dalam proses promosi doktor salah satu mahasiswa Program Pasca Sarjana (PPs) di UM Parepare.

Salah satu Sivitas Akademika UM Parepare, Dr M Nashir T mengatakan, proses promosi doktor yang terindikasi tidak prosedural itu terungkap dari pergantian co-promotor mahasiswa bersangkutan secara sepihak atau tidak melalui prosedur resmi.

“Jadi co-promotor mahasiswa bernama HMN (inisial) yakni Pak Dr Amaluddin itu tiba-tiba saja diganti tanpa prosedur resmi seperti melalui rapat dan tanpa pemberitahuan. Pergantian Pak Dr Amaluddin ini hanya berselang dua minggu setelah pelantikan Direktur PPs yang baru,” ungkap Nashir yang juga Ketua Dewan Pendidikan Kota (DPK) Parepare, Jumat, 23 Oktober 2020.

Nashir mencurigai, pergantian co-promotor atau pendamping promotor mahasiswa ini adalah untuk memuluskan langkah menuju promosi doktor. “Bisa jadi barter jabatan untuk mendudukkan Direktur PPs yang baru atas permintaan mahasiswa bersangkutan. Karena mahasiswa bersangkutan adalah pembesar atau penentu kebijakan di Kampus Umpar (UM Parepare),” beber Nashir.

Sebagai seorang doktor, Nashir menyayangkan, ada mahasiswa yang ingin mencapai gelar doktor namun tidak prosedural. Karena akan berdampak pada kualitas keilmuannya diragukan, dan dampak secara luas kualitas output lulusan PPs UM Parepare dipertanyakan. Mencederai perguruan tinggi sekelas UM Parepare sebagai pencetak ilmuan-ilmuan berkualitas.

“Saya saja untuk mencapai gelar doktor butuh lima tahun. Harus presentasi hingga keluar negeri seperti Thailand dan Korea Selatan. Tidak serta merta menjadi doktor. Karena kualitas keilmuan yang dipertaruhkan,” tegas mantan Dekan Fakultas Teknik UM Parepare ini.

Karena itu, menyikapi kejanggalan di lingkungan amal usaha Muhammadiyah ini, Nashir meminta agar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah turun tangan. “Jadi saya minta langsung PP Muhammadiyah turun tangan bentuk tim untuk memeriksa tindakan tidak prosedural ini. Ini untuk menjaga marwah nama baik organisasi Muhammadiyah,” tandas Nashir, mantan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Parepare ini.

Perkembangan lain terkait masalah ini, Dr Amaluddin selaku co-promotor yang diganti sudah melayangkan surat keberatan resmi ke Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UM Parepare. Selain itu, Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Parepare ikut turun tangan menyikapi masalah ini. (*)