WAJO, suaraya.news — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo melalui Bagian Ekonomi mengupayakan penambahan jatah gas Elpiji bagi Wajo dari BP Migas menjadi 25.000 mt pada 2021.
Saat ini jatah Elpiji Wajo 12.934 mt, sehingga diupayakan penambahan menjadi 25.000 mt.
Hal ini diungkap Kabag Ekonomi Pemkab Wajo, Andi Musdalifah, Jumat, 23 Oktober 2020.
Andi Musdalifah juga berharap, PNS di Wajo segera beralih untuk menggunakan Elpiji non subsidi (Bright Gas 5,5 kg dan Elpiji 12 kg), dan meninggalkan Elpiji 3 kg bersubsidi. Itu karena Elpiji bersubsidi hanya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu secara ekonomi.
“Kami imbau agar agen maupun pangkalan gas Elpiji mengutamakan melayani warga sekitar dan juga warga kurang mampu,” pinta Musdalifah.
Musdalifah mengaku akan mengintensifkan pengawasan terhadap penggunaan Elpiji bersubsidi. Bila perlu dilakukan Operasi Pasar dan uji coba pengalihan ke Bright Gas non subsidi.
Lantas bagaimana dengan penggunaan BBM bersubsidi di kalangan masyarakat? Musdalifah mengaku sudah berkoordinasi dengan SPBU di Wajo.
Ke depan, kata dia, harus ada rekomendasi resmi dari Kecamatan dan Desa atau OPD terkait untuk penggunaan BBM bersubsidi. Itu karena sudah ada surat dari BP Migas Nomor 5 Tahun 2012 tentang pemberian rekomendasi untuk BBM subsidi, yang menjadi dasar untuk diperlihatkan ke SPBU saat pengisian BBM subsidi. “Kendaraan pelat merah atau dinas itu sudah kami serahkan ke SPBU yang ada terkait edaran larangan untuk pengisian BBM subsidi,” ungkap Musdalifah. (*)
Reporter: Andi Erwin, Wajo