Lestarikan Budaya Dipadu Modernisasi, Kini Belajar Bahasa Daerah di Parepare Berbasis IT

PAREPARE, suaraya.news — Melestarikan seni dan budaya yang dapat memudahkan siswa belajar aksara dan berbahasa Bugis, Pemerintah Kota Parepare melalui Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare meluncurkan Media Pembelajaran Bahasa Daerah berbasis IT.

Media pembelajaran sebagai upaya dalam memudahkan siswa belajar aksara Lontara Bugis ini resmi diluncurkan oleh Wali Kota Parepare melalui Asisten I Pemerintahan dan Kesra Hj Amina Amin di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, Jumat, 20 November 2020.

“Atas nama Pemerintah Kota Parepare, saya mengapresiasi kegiatan ini. Kegiatan seperti sangat penting sebagai bagian pelestarian seni dan budaya yang dapat memudahkan siswa belajar aksara dan berbahasa Bugis,” ungkap Amina Amin.

Amina Amin berharap, media pembelajaran yang dirangkaikan dengan pelatihan tenaga pendidik bidang seni dan budaya yang digelar hingga Sabtu, 21 November 2020 ini, dapat menambah wawasan para guru sehingga dapat meramu pembelajaran bahasa daerah secara menyenangkan.

“Seni dan budaya kita hampir punah. Salah satu pelestariannya melalui bangku sekolah. Di tangan bapak ibulah bahasa daerah sebagai unsur budaya dapat terus lestari,” pesan Amina.

Hal senada juga dikatakan Sekretaris Daerah Kota Parepare, H Iwan Asaad yang didaulat menjadi pemateri pertama dalam kegiatan itu.

“Saya ingin sekali suatu saat nanti para siswa tidak hanya mengatakan mata pelajaran IPA, Matematika sebagai mata pelajaran favorit bagi mereka. Tetapi mereka dengan tegas mengatakan mata pelajaran favorit saya adalah bahasa daerah,” ungkap Iwan Asaad memompa semangat puluhan guru yang ikut dalam pelatihan dengan protokol kesehatan ketat itu.

Secara teknis, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, Mustadirham menjelaskan, latar belakang media pembelajaran itu diinisiasi dengan membentuk Tim Penyusun Media Pembelajaran.

“Media pembelajaran ini kami susun bersama tim tahun 2019 jauh sebelum Covid-19. Alhamdulillah media pembelajaran yang kami buat ternyata relevan dengan kondisi saat ini. Target kami, 26 ribu siswa di Kota Parepare akan dapat mengakses media tersebut sehingga mereka dapat belajar aksara secara mudah, menyenangkan dan di mana saja,” tandas Mustadirham. (*)