Pilkada Terdegradasi Serangan Siber, Azis Syamsuddin Minta Bawaslu Dibekali Alat Pantau

JAKARTA, suaraya.news — Sentimen negatif terhadap pelaksanaan Pilkada 9 Desember mendatang, mengurai fakta-fakta yang harus segera disikapi Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Jika ini dibiarkan, pelanggaran di media sosial bakal terjun bebas. Dan diyakini mampu membakar reaksi publik, dan menghambat jalannya pesta demokrasi itu sendiri.

Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin memberikan catatan, bahwa fakta dan data yang ada, berbanding lurus dengan laporan serangan siber sejak tahun 2019 hingga 2020.

Ini pun diperparah, dengan informasi yang disampaikan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang menyebut ada 88 juta serangan siber terjadi sejak 1 Januari hingga 9 Oktober 2019.

”Saya mendapatkan informasi, serangan siber tahun 2020 yang menembus 325 juta kasus. Data yang disuguhkan ini benar-benar mengkhawatirkan. KPU dan Bawaslu harus bergerak mencari solusi ini,” ungkap politisi Partai Golkar itu.

Azis Syamsuddin merekomendasi, Bawaslu memiliki alat pantau terhadap kegiatan kampanye di media sosial. Khususnya bagi seluruh calon kepada daerah dan timnya.

”Dukungan infrastruktur tentu dibutuhkan untuk melindungi data KPU termasuk Bawaslu. Cara ini juga mendukung pola pengawasan, independensi, dan integritas penyelenggara, sesuai mandat undang-undang,” paparnya.

Azis Syamsuddin juga meminta Bawaslu cepat dan tanggap dalam meluruskan berita hoaks dan menindak tegas bagi para pelanggar kampanye di media sosial. ”Tolong reaktif dan aktif menanggapi kondisi ini. Jangan hanya wait and see,” timpalnya.

KPU dan Bawaslu, diharapkan mampu mengedepankan langkah berani dalam mengawal pesta demokrasi yang tinggal menunggu hitungan hari.

”Belajarlah dari pengalaman. KPU dan Bawaslu harus berani memberikan garansi bahwa penyelenggaraan dan pengawasan Pilkada serentak 2020, berjalan sesuai harapan rakyat,” pinta Azis Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya.

Di sisi lain, Azis Syamsuddin meminta pasangan calon kepala daerah yang diusung Partai Golkar mampu menjaga ketertiban dan keamanan menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 09 Desember.

”Berikan edukasi pada konstituen. Buktikan bahwa Anda memiliki integritas, menjauhkan diri dari politik praktis dan mampu menyampaikan materi menyejukkan,” pinta Azis Syamsuddin. (*)